Bandung, BewaraJabar — Torehan sejarah untuk pertama kalinya meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengawali perjalanan Oded M. Danial dan Yana Mulyana dalam memimpin Kota Bandung. Bahkan, prestasi yang diraih tersebut berhasil dipertahankan dalam tiga tahun berturut.
Menapaki tiga tahun Oded dan Yana pada pekan ketiga September 2021 ini, sebanyak 265 penghargaan sudah diraih. Mulai dari skala regional, nasional dan bahkan dari level internasional yang mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Di samping kerja keras, capaian tersebut menjadi buah manis atas keharmonisan pasangan Oded-Yana selama tiga tahun memimpin Kota Bandung. Inilah rahasia internal di balik kesuksesan mengelola Kota Bandung yang baru diungkap oleh Oded.
Sosok Oded menjadi dirigen yang piawai memberikan tugas dan menempatkan Yana untuk menangani sejumlah persoalan. Kemudian dia juga berhasil menggandeng Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna dan diberi tongkat komando menjadi jenderal lapangan.
“Kalau ditanya bagaimana kami memimpin Bandung, alhamdulillah saya bersama Kang Yana dan bahkan bersama Pak Sekda bisa ‘runtut raut’,” ucap Oded.
Oded mengungkapkan, salah satu keputusannya untuk berpasangan dengan Yana saat pemilihan 2018 lalu, lantaran sosok wakil wali kota tersebut sudah tak asing lagi. Dia sangat memahami kemampuan dan karakter Yana yang ternyata memiliki kesamaan perspekif pembangunan daerah.
Penentuan visi Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis merupakan pondasi yang disepakati untuk dijadikan pedoman utama. Sehingga, pada pelaksanaannya sudah tidak perlu lagi membuang waktu memperdebatkan porsi ataupun posisi masing-masing individu.
“Dari awal sebelum jadi pasangan wali kota saya sudah kenal lama dengan beliau (Yana), dan punya visi yang sama. Dengan beliau saya punya komitmen sama, yaitu kita berpegang teguh pada visi misi,” katanya.
Oded berkali-kali menegaskan, kebijakan strategis yang dipegangnya yakni menjalankan konsep kolaborasi. Selain dapat meringankan dalam menjalankan tugas, dia juga tidak bisa menjalankan karakter ‘one man show’.
Sehingga, Oded kerap mendelegasikan sejumlah tugas dan kepentingan pemerintahan baik kepada Ema ataupun bahkan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diberikan peran dan porsi. Tanpa terkecuali kepada Yana.
“Tapi bukan hanya visi misi saja, implementasi di lapangan saya selalu bagi-bagi tugas. Saya selalu sampaikan kerja wakil itu ada dua. Satu laksanakan disposisi wali kota. Kedua itu, baca Quran dan baca koran,” ungkapnya.
Oded kembali buka-bukaan terkait rahasia keharmonisannya bersama Yana selama tiga tahun ini. Dia mengaku sudah memberikan kepercayaan penuh kepada Yana.
Hingga saat ini diakuinya belum tercederai sedikitpun. Ia pun berharap tidak pernah ternodai hingga masa kepemimpinan berakhir pada 2023 mendatang.
“Sejak awal itu kita sudah ada kesepakatan, kalau mau bagus dan harmonis. Kalau percaya ke Pak Yana, saya akan full. Dan kalau sudah dipercaya sama saya jangan khianat. Ketika itu dijaga itu insyaallah kita harmonis,” terangnya.
Bukan hanya sebatas lisan, kenyataan dalam tiga tahun memimpin Kota Bandung sosok Yana sangat piawai dalam menempatkan diri. Sebagai wakil wali kota, dia hanya akan bergerak apabila sudah mendapatkan instruksi dari Oded.
“Ada regulasi yang mengatur mengenai hubungan kepala daerah, itu diatur dalam Undang Undang Nomor 23 tahun 2014, bagaimana fungsi kepala daerah selama diberitugas disposisi itu kerjakan dengan baik. Kalau tidak, ya baca quran dan baca koran,” timpal Yana.
Yana mengungapkan, kunci penting dalam menjaga kekompakan dalama memimpin Kota Bandung ini yakni tetap memelihara komunikasi dua arah secara baik. Sehingga beragam dinamika selama tiga tahun terakhir bisa terlewati dengan baik.
“Pak Wali itu orangnya selalu tabayun. Kalau ada apa-apa, selalu bertanya kepada saya. Sejak awal komunikasi itu sangat penting dan menjadi kunci. Kalau komunikasi baik akan jadi menuntaskan masalah. Kalau tidak baik, akan menimbulkan masalah,” ungkapnya.