Bewarajabar – Menjelang Natal 2021, dan Tahun Baru 2022. Polri sebagai apatur negara yang berkewajiban memelihara keamanan dan ketertiban dalam negeri ( Kamdagri), sebagaimana diamanatkan dalam Undang – Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara.
Khususnya pasal 13 dengan tugas pokok memelihara keamanan dan ketertiban, melindungi mengayomi masyarakat, menegakkan hukum serta memelihara keamanan keselamatan, kelancaran berlalu lintas. (Kamselcar) di seluruh di Indonesia .
Terhitung tanggal 22 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022, telah diberlakuksn operasi kemanusiaan dan pelayana dengan sandi operasi Lilin 2021/ 2022, nama kegiatan operasi disesuaikan, dengan kewilayahan seperti Jawa Barat disebut ” Operas Lilin Lodaya 2021. Adapun maksud dilakukan operasi lilin lodaya 2021, adalah dalam rangka , memberikan rasa aman dan tentram dimasyarakat Khususnya bagi umat Nasrani yang merayakan natal dan antisifasi menjelang tahun baru 2022.
Seperti diketahui wabah Covid 19 belum sepenuhnya meninggalkan negeri tercinta ini, bahkan saat ini teror wabah Covid yang perlu diwaspadai adalah varian baru Omicron. Virus, yang satu ini, berasal dari Afrika.
Untuk itu pelaksanaan perayasn Natal diberlakukan prokes kesehatan yang ketat , dan bersyukur selama pelaksanaan Natal untuk wilayah Kota Bandung dan Jawa Barat, dalam keadaan aman dan kondusif.
Untuk memberikan rasa nyaman dan aman, Polrestabes Bandung telah mendirikan beberapa Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos pelayanan (Pos Yan) dibeberapa titik antara lain, Jl. Setabudhi, UPI, PVJ Sukajadi, Pasteur, Cikapayang, Simpang Dago, Gedung Sate, Alun- Alun, Gedung Merdeka, Transmart ( TSM) Cicadas, Cibiru, Alun – Alun Uber, MIM, Kordon, Derwati, Stasiun Kereta Api Bandung, Stasiun KA Kiaracondong, PL Leuwi Panjang.
Aksi Buruh
Pengamanan jelang Natal 2021, dan Tahun 2022, Polrestabes Bandung telah menyiapkan personil pengamanan dari Polrestabes Bandung 2.216 personil, BKO Polda Jabar 210 orang, TNI 170 orang, dan personil instansi terkait 102 orang (Sat Pol PP, Dishub, PMI, para medis,Orari, dan lainnya).
Operasi kemanusian dengan sandi “Ops Lilin Lodaya 2021” adalah dalam rangka memberikan kenyamanan dan rasa aman, khususnya bagi umat Nasrani dalam rangka menjalankan ibadah Natal.
Dan rangkaian kegiatan Natal, di wilayah Kota Bandung berjalan dengan aman dan kondusif. Akhir tahun 2021, kegiatan masyarakat yang menonjol, adalah aksi para buruh yang datang, ke Gedung Sate Jl. Diponegoro No.22 Bandung terkait tuntutan kenaikan upah para buruh khususnya yang berada di wilayah Bandung Raya, umumnya di Jawa Barat.
Bersyukur kegiatan aksi para buruh dari DPD SPSI, SPMI dan lainnya yang berlangsung beberapa kali ke DPRD Jawa Barat, dan Kantor Gubernur Jawa Barat, tidak menimbulkan gangguan Kamtibmas. Aksi dilakukan dengan aman dan tertib.
Polrestabes Bandung dan jajarannya dapat mengeliminasi aksi yang dilakukan organisasi mulai dari penggalangan , pengawalan ketika para buruh melakukan aksinya sinergritas baik di internal Polri antara pengamanan terbuka maupun tertutup, juga Polri dengan instansi terkait, seperti T sehingga berjalan sesuai dengan rencana.
Kemudian tugas Polri, masih berlanjut dengan kegiatan pengamanan Tahun Baru 2022, Hasil mapping anggota dilapangan, ada berbagai kerawanan menjelang tahun baru yang sudah menjadi tradisi, biasanya masyarakat selalu keluar rumah, hingga terjadi kamacetan lalu lintas, pesta miras, penyalahgunaan narkoba, perkelahian antar kampung, antar kelompok motor.
Kemudian juga saat ini situasi pandemi covid sehingga dimungkinkan terjadi kerumunan di tempat keramaian, dan, ini salah satu tugas tambahan bagi Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, Tenaga Kesehatan, PMI dan stakeholder serta pemangku jabatan lainnya.
Semenjak Indonesia dilanda wabah Covid 19. Dan, kita berharap para pejabat menyampaikan anggaran kepada anggota di satuannya masing- masing. Ingat bahwa itu adalah uang rakyat berasal dari pajak, juga yang dipotong dari berbagai instansi dengan maksud untuk mengentaskan masalah Covid 19. Bahkan, dana BPJS saat ini dengan jelas tidak, melayani obat pasien berobat dirumah sakit.
Karena sebagian dana diproyeksikan untuk dana Covid 19. Namun disinyalir masih ada oknum- oknum tertentu menyalahgunakan wewenang, dan jabatannya dengan mengkorupsi dana Covid 19. Sehingga diperlukan pengawasan khusus yang ketat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun yang paling ampuh adalah kembali pada hati dan nurani para pejabat yang sedang berkuasa, atau memiliki jabatan, dan yang paling ditakutkan adalah ketika telinga sudah tidak mendengar, mata dan hatinya telah dibutakan.