Kalau dulu pertama melaksanakan operasi, ada belasan sampai puluhan. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi program seperti ini. Kami bukan menakut-menakuti atau mencari kesalahan, tapi mereka semakin sadar dan ingat dengan tugas dan fungsinya.
Bandung, Bewarajabar.com — Tim Gerakan Disiplin Aparatur (GDA) kembali menggelar operasi di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandung, Senin (6/1/2020). Hasilnya, tim menjaring 6 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bandung yang berkeliaran saat jam kerja saat melakukan operasi.
Meski masih ada yang terjaring, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana memastikan, kedisiplinan ASN Kota Bandung semakin baik.
“Kalau dulu pertama melaksanakan operasi, ada belasan sampai puluhan. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi program seperti ini. Kami bukan menakut-menakuti atau mencari kesalahan, tapi mereka semakin sadar dan ingat dengan tugas dan fungsinya,” ucap Yayan usai operasi GDA di Jalan Supratman, Senin (6/1/2019).
Pada operasi kali ini, tim GDA menyisir pusat perbelanjaan BIP, BEC dan mendatangi sejumlah tempat makan.
Yayan kembali mengingatkan, para ASN harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu menjadi bagian dari pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyatnya.
Perihal jam kerja ASN, Yayan mengungkapkan, aturannya sudah tertera jelas yakni mulai pukul 07.45 WIB – 16.30 WIB. Para ASN telah diberikan waktu cukup senggang untuk istirahat ataupun keperluan lainnya yakni pukul 12.00 WIB- 13.00 WIB.
“Mereka harusnya memberikan pelayanan kepada msyarakat sebaik-baikhya. Bayangkan masyarakat datang jauh, kemudian ASN-nya tidak ada. Bukan tidak boleh ada keperluan, kalau mau keluar ya silahkan tapi ada waktunya juga,” tegasnya.
Dari 6 ASN yang terjaring operasi GDA ini diantaranya tiga orang dari lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) dan tiga lainnya Disdik Kota Bandung.
Hal ini juga menjadi perhatian khusus Kepala Inspektorat Kota Bandung, Fajar Kurniawan yang ikut dalam dalam operasi GDA ini. Ia menyesalkan masih ada ASN yang terjaring.
“Kami mengharapkan ke depan dari dinas atau instansi memberikan treatment,” terang Fajar.
Fajar memastikan, operasi GDA akan terus digelar secara berkala. Sebab Pemkot Bandung ingin kinerja ASN terus meningkat, utamanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Karena menjadi bagian dari sosiailisasi tentang bagaimana disiplin kerja yag baik. Kami ‘door to door’ ke OPD. Ini untuk membentuk pemahaman bahwa jam kerja bukan kebutuhan tapi harus menjadikan bagian dari dirinya. Itu agar mereka memaksimalkan proses kerja,” paparnya.
Sedangkan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Aparatur (PMA) Satpol PP Kota Bandung, Dadang Ahdiat menyatakan, pihaknya tidak hanya menjadi pengawal tegaknya beragam Peraturan Daerah (Perda) saja. Namun, ikut mengawal kinerja para ASN agar menjalankan tugasnya dengan baik.
“Jumlah yang terjaring menurun. Itu berkat kerja sama semua yang tidak kenal lelah untuk menyadarkan rekan-rekan ASN. Ini menjadi beban karena kita ketahui ASN Kota Bandung mempunyai tunjangan sangat besar tentu itu harus dibarengi dengan kinerja,” kata Dadang. (*)