KBB, bewarajabar.com — Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bandung Barat, turut serta dalam Jambore On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI) 2020.
Menurut Ketua Kwarcab Pramuka KBB, Aseng Junaedi, JOTA JOTI merupakan kegiatan kepanduan digital berskala Internasional yang dikelola oleh Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia atau World Organization of the Scout Movement (WOSM), yang berlangsung melalui udara dan secara daring.
Seluruh peserta diperkenalkan dengan perangkat komunikasi, mulai cara merangkai antena dan mengoperasikan radio, sehingga mahir dan bisa berkomunikasi dengan anggota jambore baik Nasional maupun Internasional melalui udara.
“Alhamdulillah, selama tiga hari, mulai Jumat sampai minggu (16-18), bisa berkomunikasi ke 97 peserta JOTA, diantaranya ke 16 Negara; Afrika 3 kali, China, Australia, New Caledonia, Estonia, Jepang 2 kali, Malaysia 2 kali, Ukraina 2, Thailand dan Rusia sisanya dari Sabang sampai Papua” tegas Aseng Junaedi pada bewarajabar.com. Minggu (18/10)
Pesertanya ada 32 orang dari 16 Kwarran yang ada di Kwarcab Pramuka Bandung Barat, dan melibatkan Andalan Kwartir, Dewan Kerja, Scouts Rescue, Kwarran Bandung Barat dan Orari Lokal Bandung Barat sebagai narasumber dan penyedia perangkat radio komunikasi.
Para peserta JOTA selain pengenalan radio amatir juga dibekali komunikasi digital baik HF-VHF dan Morse. Begitu pula JOTI, pembuatan Akun, pengenalan percakapan aman di sosial media serta pengumpulan JOTI ID, tegasnya.
Kegiatan itu semua dilaksanakan di Sekretariat Kwarcab Bandung Barat, Jl. Pasir halang No. 40 Cisarua Bandung Barat. Harapan kedepan para peserta bisa membagi ilmu hasil JOTA JOTI ke rekan-rekannya sesama Pramuka.
Di Kwarcab Bandung Barat ada 14 Satuan kerja, Inshaa Allah kedepan akan ditambah satu lagi SAKO (Satuan Komunitas), didalamnya ada Orari begitu juga RAPI, nantinya bisa menuntun cara komunikasi yang baik dan benar kepada para pramuka, pungkas Kak Aseng.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Orari Bandung Barat, Untung Barkah mengatakan “kegiatan ini adalah pengenalan terhadap para peserta, baik dari mulai merangkai antena begitu juga mengoperasikan perangkat radio sampai cara komunikasi yang baik dan benar sesuai dengan operating prosedur Orari.
Nantinya diharapkan bisa ikut ujian negara amatir radio (UNAR) untuk mendapat ijin amatir radio (IAR) yang dikeluarkan oleh Kemkominfo dan ditindaklanjuti Orari, pungkasnya.